14 Jalan di Lampung Rusak Butuh Dana Rp625 Miliar, Diperbaiki Pakai APBN

Mobil sedan yang dinaiki Presiden Joko Widodo melintasi Jalan Terusan Ryacudu, Kota Baru, Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, Jumat, 5/5/2023. | Biro Pers Sekretariat Presiden
Mobil sedan yang dinaiki Presiden Joko Widodo melintasi Jalan Terusan Ryacudu, Kota Baru, Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, Jumat, 5/5/2023. | Biro Pers Sekretariat Presiden

FORUM KEADILANKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) diberi tugas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menangani jalan rusak di Provinsi Lampung.

Hal itu berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor Nomor 3 Tahun 2022 tentang Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah.

Bacaan Lainnya

Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja mengatakan di Provinsi Lampung sendiri saat ini terdapat 1.693 km jalan Provinsi dengan kondisi 77%. Sedangkan jalan kabupeten/kota memiliki panjang 17.700 km dengan kondisi kemantapan 50%

“Yang kita terima, verifikasinya ada 14 ruas yang akan kita tangani senilai Rp625 miliar itu yang mau kita tangani dengan APBN, dengan Inpres jalan daerah,” ujar Endra saat dihubungi MNC Portal, Jumat, 5/5/2023.

Rinciannya 12 ruas di Jalan Kabupeten fan 2 Ruas di Jalan Provinsi yang akan dibenahi menggunakan APBN senilai Rp652 miliar tersebut.

Sedangkan sisanya akan ditangani juga oleh Pemerintah daerah menggunakan APBD.

“Tapi ini sifatnya usulan yang sudah kita verifikasi dan evaluasi, sudah lulus readiness kriterianya, ini masih akan dibahas dengan Bapenas dan Kemenkeu,” sambung Endra.

Endra memastikan proses perbaikan jalan di Lampung itu akan dimulai pada tahun ini.

Tepatnya setelah melalui proses verifikasi di Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian Keuangan untuk penggunaan dananya.

“Jadi tahun ini mulai dikerjakan, jadi begitu ruas dan disetujui sudah dibahas oleh Kementerian Keuangan, Anggarannya keluar, nanti kita langsung eksekusi perbaikannya,” ujarnya.

Menurut dia, salah satu upaya untuk mendongkrak perekonomian daerah adalah ketersediaan dan kemantapan jalan.

Ketersediaan jalan menjadi nadi untuk pemerataan dan pertumbuhan ekonomi di suatu daerah.

“Kita mulai pulihkan ekonomi lokal, yang paling signifikan adalah jalan, karena dia pengaruhi biaya logistik, sekarang kita mau kembalikan kondisi jalan daerah ini, dengan kemantapan yang lebih baik,” tandasnya.*