Prabowo Pede Bisa Lanjutkan Prestasi Presiden Jokowi

Calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto dalam Mandiri Investment Forum 2024 di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa, 5/3/2024. | Ist
Calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto dalam Mandiri Investment Forum 2024 di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa, 5/3/2024. | Ist

FORUM KEADILAN – Calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto percaya diri akan bisa melanjutkan mimpi Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah terpilih menjadi Presiden 2024-2029.

Prabowo mengatakan bahwa Presiden Jokowi mempunyai filosofi ekonomi yang telah terbukti manjur dan ia mengatakan selama dua periode pemerintahan, Jokowi memikirkan bagaimana memajukan perdagangan hingga meningkatkan pendapatan.

Bacaan Lainnya

Prabowo juga melontarkan pujian untuk perekonomian di era Jokowi yang terus berkembang dan juga terlihat dalam beberapa indikator makroekonomi Indonesia. Ia mengatakan hasil dari kekayaan negara itu digunakan untuk membantu mereka warga Indonesia yang miskin.

“Saya optimistis (melanjutkan prestasi ekonomi Jokowi), bukan hanya karena sudah bicara dengan para pakar ekonomi, tapi saya juga berbicara dengan pelaku ekonomi di semua level. Mulai dari taipan, kelas menengah, perusahaan, hingga pedagang di desa,” ujar Prabowo dalam Mandiri Investment Forum 2024 di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa, 5/3/2024.

“Omong-omong, dulu saya adalah ketua dari Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) untuk beberapa tahun, dan sampai saat ini masih menjadi dewan penasehat dari asosiasi tersebut. Ini mewakili kurang lebih 16 ribu pasar tradisional,” sambungnya.

Dengan pembahasan bersama taipan hingga pedagang pasar tradisional, Prabowo menegaskan bahwa akan melanjutkan kebijakan Presiden Jokowi dan mengklaim akan memberikan beberapa tambahan program demi meningkatkan perekonomian Indonesia.

Hal yang kemudian disorot oleh Prabowo adalah tax ratio Indonesia sekitar 10 persen yang diklaim seharusnya mampu ditingkatkan. Ia menegaskan akan didorong jika dirinya terpilih menjadi Presiden 2024-2029.

“Bukan berarti kita perlu menaikkan pajak, tapi dalam hal ini kita perlu memperluas basis perpajakan atau jumlah wajib pajak. Dan saya pikir ini bisa dilakukan,” tegasnya.

“Dari angka 10 persen (tax ratio) kalau bisa kita tingkatkan ke 16 persen seperti di Thailand, maka kenaikan 6 persen dari US$1.500 miliar produk domestik bruto (PDB), ini akan menjadi angka yang signifikan. Ini mencapai US$90 miliar,” tandasnya.*