Canda Sri Mulyani, Indonesia Panas Bukan karena Situasi Politik

Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan | Instagram @ smindrawati
Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan | Instagram @ smindrawati

FORUM KEADILAN – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa rata-rata suhu dunia telah meningkat sebesar 0,6 derajat di 2023. Indonesia merupakan salah satu negara dengan suhu udara terpanas, tetapi kata dia, bukan panas karena situasi politik.

Ia menjelaskan, rata-rata panasnya suhu di Indonesia 27,8 derajat celsius. Panas ini merupakan akibat dari perubahan iklim.

Bacaan Lainnya

“Indonesia terlihat sebagai salah satu negara dengan suhu tertinggi, dan ini bukan karena situasi politik. Tapi benar-benar panas,” ujar Sri Mulyani dalam acara PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) Anniversary Dialogue di St Regis Hotel, Jakarta Selatan, Selasa 29/1/2024.

Ia memaparkan, berdasarkan laporan World Economic Forum (WEF) Global Risk 2024, perubahan iklim menjadi salah satu tantangan terbesar. Baik dalam jangka pendek maupun panjang.

Begitu juga bagi Indonesia. Kata Sri Mulyani, Indonesia juga mengeluarkan CO2 lebih banyak sejalan dengan keberlanjutan perkembangan dan meningkatnya pendapatan per kapita. Adapun saat ini, Indonesia mengeluarkan sekitar 3 ton emisi CO2 per kapita.

“Dengan kenyataan Indonesia akan terus melanjutkan perkembangan dan ada konsekuensi emisi CO2, tantangan ini perlu untuk terus diperhatikan dalam mendesain bagaimana kita ingin melanjutkan pembangunan ke depan,” ungkapnya.

Meskipun begitu, menurutnya Indonesia masih menjadi negara yang memiliki emisi lebih rendah di antara negara G20.

“Jika anda bandingkan dengan negara lain itu masih berada di antara yang terendah. Tidak berarti kita bisa mengeluarkan polusi lebih tinggi, tapi Indonesia memproduksi emisi lebih rendah,” jelasnya.

Pemerintah, lanjutnya, telah mempersiapkan sejumlah cara guna menekan emisi tersebut. Salah satunya ialah dengan mendorong pembangunan infrastruktur secara berkelanjutan, melalui keterlibatan IIF.*