FORUM KEADILAN – Belakangan ini, beranda TikTok dan X ramai dengan istilah ‘The Nuruls’.
Dalam bahasa Arab, Nurul berasal dari kata Nur, yang artinya cahaya. Namun istilah ‘The Nuruls’ yang viral belakang terakhir sering kali berkonotasi negatif di kalangan masyarakat.
Netizen X pun ikut berkomentar terkait istilah ini, secara spesifik.
“The nuruls cewe berjilbab kelakuan di luar nurul. Biasa para pencari seblak, pake motor scoopy, helm bogo, masker duckbill, minumnya kopi janji jiwa. Kalau bosen seblak, sekaraang mainnya ke gacoan, malemnya baru party di bajawa,” cuit netizen di X.
Ada pula yang menilai ‘The Nuruls’ bukan hanya sekedar sebutan untuk perempuan muslim kelas ekonomi menengah. Namun, mereka yang menganggap soju halal hingga kerap bermain TikTok dengan lagu christmas.
“Woy lah nurul itu bukan sekadar ledekan klasis buat mbamba muslim middle-low economy makan gacoan, bukan‼ Nurul itu cewe2 yang suka baca BL tapi homofobik, yang tiktokan pake lagu christmas tapi disensor christmasnya, yang sengebet itu pura2 mabok sampe bikin ‘soju halal’,” tulis akun X @tubbirfess.
Selain itu, banyak juga pengguna X yang menyayangkan stereotipe negatif kepada istilah ‘The Nuruls’ ini. Padahal mereka dapat dikatakan sebagai ‘tulang punggung’ UMKM karena kebiasaanya mengonsumi produk-produk UMKM seperti seblak.
“Saya sadar merekalah tulang punggung keberlangsungan UMKM kita. Seblak dan scoppy mereka sangat penting dalam membantu usaha kecil berkembang,” tulis pengguna X lainnya.
Trend TikTok ‘The Nuruls’ juga membantu merebanding istilah negatif ini menjadi positif.
“Bagus dong. Lagian trend yang lalu itu terlihat classist, sexist dan merendahkan perempuan muslim bernama nurul. Padahal nama yang dikasih ortunya itu artinya bagus banget “cahaya”. Semoga trendnya bisa menghapus stereotypes buruk di nama tersebut,” ungkap netizen lainnya.
“That pendukung umkm dengan minimalist lifestyle,” komentar netizen lainnya.
Itu dia beberapa makna ‘The Nuruls’ yang sedang viral di TikTok. Semoga informasi di atas bisa jadi pengetahuan baru untukmu, ya!*
Laporan Rini Haryani