FORUM KEADILAN – Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman, sesalkan terkait pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto yang membawa nama Prabowo Subianto terkait penganiayaan 7 relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Boyolali, Jawa Tengah (Jateng).
Dalam pernyataannya, Hasto menyebut nama Prabowo dan menduga-duga penganiayaan tersebut berkaitan dengan simpatisan Prabowo di TNI.
Atas pernyataan tersebut, Habiburokhman mengaku merasa prihatin dan mengatakan bahwa Hasto asal menuduh.
“Kami prihatin dengan sahabat kami Pak Hasto yang biasanya bijaksana, kok sekarang asal tuduh seperti itu,” kata Habiburokhman, Senin, 1/1/2024.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Gerindra ini menilai Hasto adalah seorang tokoh politik yang sangat disegani yang seharusnya menghindari narasi yang bernada provokatif seperti itu.
“Kasus ini kan sedang diusut oleh pihak yang berwenang, kita jangan berasumsi secara prematur yang bisa menjadi fitnah,” ujar Habiburokhman.
“Kalau mau berasumsi, ada juga pihak yang berasumsi sebaliknya bahwa insiden itu terjadi karena pengendara motor yang arogan dan mengganggu ketertiban dengan knalpot brong. Tapi para pemimpin atau elite sebaiknya janganlah berasumsi,” tutur Habiburokhman.
Habiburokhman juga berpendapat masyarakat akar rumput bisa salah paham karena ucapan elite Politikus seperti Hasto.
Ia menyarankan Hasto dan kepada semua pihak untuk saling menahan diri atas peristiwa penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud.
Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid juga sependapat dengan Habiburokhman. Ia meminta kepada Hasto untuk tidak berlebihan dalam menarik kesimpulan.
“Pak Hasto sebaiknya juga tidak berlebihan dalam menarik kesimpulan, seperti drama sinetron yang mendayu-dayu,” kata Nusron.
Dia juga mengimbau kepada Hasto untuk introspeksi dan menasihati pendukung agar menjaga sopan santun dan tata krama dalam berkampanye.
“Supaya tidak terulang-ulang kejadian di Pati, dimana Ketum PSI Mas Kaesang digeruduk dengan menggunakan sepeda motor pakai knalpot keras,” lanjut Nusron.
“Hal yang sama juga di Boyolali. Tidak menutup kemungkinan daerah yang lain juga,” pungkas Nusron.
Sebelumnya diketahui, Sekjen PDIP mengatakan bahwa pihaknya memprotes keras atas tindakan personel TNI yang menganiaya relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali, Jawa Tengah.
Hasto dalam pernyataan, membawa-bawa nama Prabowo Subianto, calon presiden (capres) nomor urut 2.
“Kami protes keras atas tindakan oknum TNI tersebut. Para oknum TNI tersebut bertindak seperti itu diduga karena ada elemen-elemen di dalam TNI yang jadi simpatisan Pak Prabowo karena sama-sama berlatar belakang militer,” terang Hasto, Minggu, 31/12/2023.
“Padahal Prabowo sudah diberhentikan dari TNI,” lanjut Hasto dalam keterangannya.
Hasto menduga terkait tindak kekerasan tersebut berawal dari kerancuan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan (menhan) dan capres.
Menurutnya hal ini tercipta kesan adanya ‘emotional bonding’ di kalangan oknum TNI tertentu dengan Prabowo.
“Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya tanggapan Pak Prabowo yang mengutuk aksi kekerasan tersebut,” tutur Hasto.*