FORUM KEADILAN – Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, berpendapat memberikan bansos bukan lah solusi untuk mengatasi kemiskinan.
Menurut Anies, yang perlu diperbaiki adalah bagaimana mengatasi kemiskinan melalui kebijakan perekonomian.
“Kita membereskan persoalan kemiskinan, ketertinggalan bukan lewat bansos, tetapi dengan dimasukkan ke dalam pasar. Itu sebabnya, coba bayangkan kalau tata niaga pertanian kita bereskan, petani tidak perlu menerima bansos karena pendapatan dia cukup untuk hidup,” kata Anies dalam dialog di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Senin, 11/12/2023.
Anies menilai, selama ini beberapa kalangan masyarakat dianggap tidak memiliki pekerjaan, padahal, misalnya, di pedesaan ada petani; artinya, pekerjaannya sebagai petani hingga buruh tani. Oleh karenanya, perlu diperbaiki mekanisme untuk meningkatkan pendapatan pekerjaan-pekerjaan yang saat ini pendapatan masih rendah, dinaikkan agar lebih sejahtera.
“Pasar, ada supply ada penyedia tenaga kerja, dimasukin modal, di situ terjadi distribusi. Yang masukan modal dapat return yang masukan tenaga kerja dapat return. Kemudian di situ terjadi distribusi yang tidak dapat, kita melakukan redistribusi. Kita ini konsentrasinya pada redistribusi lewat social commerce, sebenarnya yang kita kerjakan membesarkan dan memperbaiki pasarnya, supaya mereka include dalam pasar,” terang Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebutkan bahwa jika tata niaga berbagai sektor, seperti pertanian diperbaiki, maka buruh-buruh tani tidak lagi memerlukan bansos.
“Bila tata niaga karet, tata niaga kakao diperbaiki, dia nggak perlu menerima bansos. Jadi persoalan kemiskinan harus diselesaikan juga dari sisi perekonomian. Ini paradigma yang digeser. Dengan begitu beban bapak ibu sekalian jadi lebih kecil,” ucap Anies.
Anies melanjutkan, dengan meningkatkan perekonomian pada pekerjaan-pekerjaan yang dianggap memiliki pendapatan rendah, maka tugas pengusaha bukan membayar pajak untuk penyaluran bansos, tetapi menciptakan lapangan kerja yang lebih luas.
“Ini poin terakhir, kenapa kami berpandangan dengan membesarkan pasar memasukkan mereka dalam mekanisme pasar distribusi, makin banyak dilakukan lewat distribusi daripada redistribusi dengan ambil pajaknya, pajaknya bisa dipakai untuk pembangunan bukan bantuan sosial, karena kemiskinan diselesaikan adalah pasar,” jelas.*