FORUM KEADILAN – Politisi senior Amien Rais menyebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai pelopor dinasti ugal-ugalan.
Hal ini disampaikan oleh Amien Rais dalam pertemuannya dengan Relawan Perubahan pasangan capres-cawapres, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Awalnya, Amien menyampaikan telah melihat 5 Presiden Indonesia yang dipaksa turun oleh rakyat sewaktu dirinya menjabat sebagai ketua MPR.
Kelima Presiden Indonesia tersebut dipaksa turun karena memang kehendak dari masyarakat Indonesia, dan hal tersebut tidak melanggar Konstitusi.
Lebih lanjut, mantan Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) itu pun mengungkapkan,”
“Sejak saat itu saya mengatakan kita harus membuat kesepakatan nasional, yang mana tidak boleh lagi ada Presiden diturunkan di tengah jalan kecuali rakyat menghendaki lain,” kata mantan Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 27/10/2023.
Sedangkan saat ini, Amien menegaskan, Jokowi mungkin bisa menjadi Presiden selanjutnya yang akan dipaksa lengser dari jabatannya tersebut.
“Jadi sekarang pun saya mengatakan, Pak Jokowi itu ada dua pilihan, berhenti dari jabatannya sesuai aturan Konstitusional atau memilih sesuai dengan Qadar Allah,” ujarnya.
“Qadar Allah itu artinya sebelum tahun 2024, akan ada gerakan people power yang menghentikan Jokowi yang sekarang dikenal sebagai nepotism besar sebagai pelopor dinasti ugal-ugalan. Saya cuma mengatakan tolong berpikir seperti itu, itu namanya punya logika edan, dan logika budak,” imbuhnya.
Namun, jika Jokowi memilih untuk tidak melakukan apapun, Amien Rais menilai Jokowi membangkang.
“Kemudian rakyat terpaksa menghentikan Anda (Jokowi) di tengah jalan,” tukasnya.
Lebih lanjut, Amien meminta jangan menganggap remeh aksi people power yang digadang-gadang bakal menuntut Jokowi lengser.
Amien secara terus terang menekankan bakal menurunkan Jokowi dari kursi RI 1 sendiri.
“Nah saya kira people power ini tidak boleh dianggap anti demokrasi karena pada akhirnya rakyat yang memegang kedaulatan, kalau rakyat maunya Jokowi turun ya Insyaallah harus turun, kalau tidak kita nanti yang akan turunkan,” pungkasnya.*
Laporan Novia Suhari