Penutupan E-commerce Potensi Masalah Baru

Ilustrasi E-commerce
Ilustrasi E-commerce | ist

FORUM KEADILAN – Analis Ekonomi Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR) Gede Sandra menilai, permintaan pedagang Pasar Tanah Abang yang meminta e-commerce, seperti Lazada dan Shopee, ditutup terlalu berlebihan.

Kata Gede, seharusnya pedagang di Pasar Tanah Abang bisa menyesuaikan diri dalam menghadapi perkembangan zaman dan teknologi.

Bacaan Lainnya

“Sekarang kan era digital, kalau pedagang Tanah Abang mau memasuki era baru ini, harus menyiapkan diri. Tidak elok, kalau kita main tutup (e-commerce),” katanya kepada Forum Keadilan, Rabu, 11/10/2023.

Menurut Gede, jika layanan belanja online ditutup maka masalah baru akan timbul, seperti angka pengangguran yang akan meningkat drastis. Sebab, kata dia, kurir yang biasanya mengantarkan paket akan kehilangan lapangan pekerjaan.

“Kita tidak bisa memaksa main tutup toko online karena itu banyak lapangan kerja yang bergantung di situ. Pedagang Tanah Abang yang harusnya meningkatkan kualitas mereka, mereka harus masuk digital. Minta sama pemerintah untuk support mendorong Tanah Abang agar berpartisipasi di lapangan digital. Jadi kita bisa melawan arus teknologi itu,” tegasnya.

Gede menjelaskan bahwa tidak hanya Pasar Tanah Abang yang mengalami penurunan omzet, tetapi beberapa pusat perbelanjaan lain di Indonesia juga mengalami situasi serupa.

“Karena memang era-nya sudah berubah, sekarang namanya era disrupsi teknologi. Ada cara baru untuk berjualan. Era lama berjualan sudah lama ditinggalkan dan toko-toko sudah sepi. Kita memang masuk era baru, tidak lagi perlu sewa toko dan itu tidak bisa dipungkiri,” lanjutnya.

Gede berpendapat, mengembalikan kejayaan Pasar Tanah Abang seperti tahun-tahun sebelumnya cukup sulit. Sebab, selain zaman yang berubah, perilaku masyarakat yang ikut berubah juga berpengaruh dalam hal itu.

Oleh karena itu, Gede menganjurkan para pedagang untuk mengikuti perkembangan zaman, sementara dari sisi pemerintah, mereka juga harus mendukung terwujudnya tren baru dalam berbelanja.

“Kalau cara menggeliat lagi agak susah ya, karena perilaku masyarakat juga berubah. Saran saya, dibuatkan platfrom untuk pedagang Tanah Abang dengan melibatkan pemerintah. Pemerintah juga harus support pedagang dalam memasuki era baru ini,” tutupnya.*

Laporan Merinda Faradianti