Beda Sikap Elit PKB soal Pernyataan Menag Yaqut

Daniel Johan, Ketua Bidang Energi dan Sumber Daya Alam DPP PKB, di Gedung DPR/MPR RI, Selasa, 3/10/2023 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Daniel Johan, Ketua Bidang Energi dan Sumber Daya Alam DPP PKB, di Gedung DPR/MPR RI, Selasa, 3/10/2023 | Novia Suhari/Forum Keadilan

FORUM KEADILAN – Ketua Bidang Energi dan Sumber Daya Alam DPP PKB Daniel Johan enggan memberikan komentar lebih lanjut mengenai rencana disiplin terhadap kader PKB, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.

Selain itu, Daniel juga mengungkapkan bahwa PKB tidak merasa tersinggung oleh pernyataan Menag, yang menyebut ada calon presiden (capres) yang melakukan politisasi agama dalam pemilu.

Bacaan Lainnya

“Ah biasa saja itu,” katanya saat ditemui di Gedung DPR/MPR RI, Selasa, 3/10/2023.

Ketika diminta untuk mengomentari apakah tindakan disiplin diperlukan, Daniel menolak untuk memberikan komentar.

“Coba tanyakan kepada Pak Jazilul ya,” tegasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah untuk mendisiplinkan salah satu kader mereka, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.

Jazilul mengungkapkan, langkah ini diambil setelah Yaqut menyebut ada capres yang memiliki catatan melakukan politisasi agama selama pemilu. Ia berpendapat, seharusnya Yaqut tidak mengeluarkan pernyataan yang dapat memunculkan spekulasi di kalangan publik.

Jazilul meminta agar Yaqut lebih berhati-hati dalam membuat pernyataan. Menurutnya, sebagai seorang kader PKB, Yaqut harus menjaga keharmonisan.

“Dia digaji pajak negara untuk membuat suasana harmonis, bukan untuk mengeluarkan statement-statement yang nggak perlu,” ucapnya.

Jazilul juga menyayangkan pernyataan Yaqut yang, menurutnya, seharusnya bertanggung jawab terhadap persatuan umat beragama. Ia menilai pernyataan Yaqut cenderung memecah belah.

Tak hanya itu, bakal calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan sekaligus Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, menyatakan bahwa pernyataan Menag seperti yang dilakukan buzzer.

Hal ini merujuk pada pernyataan Gus Yaqut, panggilan akrabnya, yang menyarankan agar pemilih tidak memilih pemimpin yang hanya pandai berbicara, memiliki kata-kata manis, dan tampak tampan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.*

Laporan Novia Suhari

Pos terkait