Terjadi untuk Keempat Kalinya di India, Apa Itu Virus Nipah?

Ilustrasi virus
Ilustrasi virus | ist

FORUM KEADILAN – Negara India saat ini diguncang oleh wabah virus Nipah yang mengejutkan. Virus ini telah menyebar di salah satu negara bagian India, yaitu Kerala, dan telah mengakibatkan dua kematian.

Semua kasus virus Nipah dilaporkan terjadi di Distrik Kozhikode, Kerala. Ini adalah wabah keempat yang terjadi sejak 2018.

Bacaan Lainnya

Kematian pertama terjadi pada awal September 2023, sementara yang lainnya terjadi pada 30 Agustus 2023.

Pemerintah India telah merespons dengan melakukan pengujian massal setelah dua orang meninggal akibat infeksi mematikan ini. Pemerintah juga telah menerapkan tindakan lockdown yang melibatkan penutupan sejumlah sekolah dan kantor.

Meskipun wabah ini terjadi di India, penting bagi kita untuk memahami lebih lanjut tentang virus Nipah untuk meningkatkan pemahaman kita. Berikut informasinya.

Apa Itu Virus Nipah?

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), infeksi virus Nipah adalah “penyakit zoonosis” yang dapat ditularkan dari hewan, seperti babi dan kelelawar buah kepada manusia. Virus ini juga dapat menyebar melalui makanan yang terkontaminasi dan kontak dengan orang yang terinfeksi.

Wabah virus Nipah sering terjadi hampir setiap tahun di beberapa negara Asia, terutama di Bangladesh dan India.

Virus Nipah masuk dalam daftar WHO bersama dengan Ebola, Zika, dan Covid-19 sebagai salah satu penyakit yang memerlukan penelitian prioritas karena potensi menyebabkan epidemi global.

Penyakit virus Nipah bukan hal baru. Wabah pertama kali terjadi di Malaysia pada 1999, yang menyebabkan lebih dari 100 kematian dan mengakibatkan pemusnahan satu juta ekor babi untuk memerangi penyebarannya. Virus ini dinamai dari desa tempat penemuan pertamanya.

Virus Nipah juga pernah menyebar ke Singapura, dengan 11 kasus dan satu kematian yang terkait dengan pekerja rumah jagal yang berhubungan dengan babi-babi yang diimpor dari Malaysia.

Apa Saja Gejala yang Terkait dengan Virus Nipah?

Gejala virus Nipah pada manusia bervariasi, mulai dari tidak bergejala hingga infeksi saluran pernapasan akut (ringan hingga berat) hingga ensefalitis (pembengkakan otak) yang fatal.

Gejala awal seseorang yang terinfeksi virus ini termasuk demam, sakit kepala, nyeri otot, muntah, dan nyeri tenggorokan.

Gejala ini juga dapat diikuti dengan pusing, mengantuk berlebihan, penurunan kesadaran, dan tanda-tanda neurologis lain yang mengindikasikan ensefalitis akut. Beberapa kasus dapat mengalami pneumonia atau gangguan pernapasan yang serius.

Pada kasus yang parah, ensefalitis dan kejang dapat berkembang dan mengarah pada koma dalam waktu 24-48 jam, yang bisa berakhir dengan kematian.

Apakah Ada Vaksin untuk Virus Nipah?

Hingga saat ini, belum ada vaksin yang tersedia untuk mencegah infeksi virus Nipah. Upaya pencegahan lebih berfokus pada pengendalian faktor risiko.

Bagaimana Cara Mencegah Paparan Virus Nipah?

Untuk mencegah paparan virus Nipah, disarankan:

  1. Tidak mengonsumsi nira/aren langsung dari pohonnya, karena kelelawar dapat mengontaminasi nira/aren pada malam hari. Oleh karena itu, nira/aren perlu dimasak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.
  2. Mencuci dan mengupas buah secara menyeluruh.
  3. Membuang buah yang tergigit oleh kelelawar.
  4. Menghindari kontak dengan hewan ternak, seperti babi dan kuda yang dapat terinfeksi virus Nipah. Gunakan alat pelindung diri jika harus berkontak dengan hewan-hewan tersebut.
  5. Bagi petugas pemotong hewan, mereka harus menggunakan sarung tangan dan perlindungan diri saat menyembelih atau memotong hewan yang terinfeksi virus Nipah.
  6. Tidak mengonsumsi daging dari hewan yang terinfeksi virus Nipah.
  7. Memasak daging ternak hingga matang sebelum dikonsumsi.
  8. Mengikuti praktik kebersihan yang baik, termasuk mencuci tangan secara teratur dan etika bersin.*

Laporan Sandra Ridhola Veronica