Forum Keadilan – Setiap tanggal 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka.
Kehadiran Pramuka di Indonesia tentunya terjadi karena adanya perjuangan tokoh-tokoh di baliknya.
Di Indonesia, Sri Sultan Hamengkubuwono IX dikenal sebagai Bapak Pramuka.
Sri Sultan Hamengkubuwono IX mencetuskan kata Pramuka yang merupakan singkatan dari Praja Muda Karana.
Sri Sultan Hamengkubuwono IX lahir pada 12 April 1912 di Yogyakarta dengan nama Gusti Raden Mas Dorojatun.
Sri Sultan Hamengkubuwono IX merupakan Raja Kesultanan Yogyakarta yang lahir pada 12 April 1912 dan berperan utama dalam mempertahankan kemerdekaan RI. Saat situasi Jakarta genting, kemudian Sultan menawarkan Yogyakarta sebagai ibu Kota RI sementara pada awal 1946.
Hampir seluruh biaya Pemerintahan RI ditanggung oleh Keraton.
Hamengkubuwono IX memulai pendidikan setara sekolah dasar di Hollands Inlandse School (HIS) di Yogyakarta. Kemudian di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) atau setara SMP di Semarang.
Hamengkubuwono IX menjabat Ketua Kwartir Nasional (satuan organisasi yang mengelola Gerakan Pramuka Nasional) mulai tahun 1961 sampai 1974, seperti dikutip dari situs Pramuka DIY Yogyakarta.
Berikut beberapa kegiataan pramuka yang di pelopori oleh Sultan Hamengkubowo :
- Perkemahan Satya Dharma tahun 1964.
- Kegiatan Wirakarya, perkemahan pertama Pramuka Nasional pada 1968.
- Pembentukan Tri Satya Pramuka serta Dasa Dharma Pramuka yang digunakan hingga saat ini.
Sri Sultan Hamengkubuwono IX wafat pada 2 Oktober 1988 di Washington DC, Amerika Serikat, di usia 76 tahun. Beliau dimakamkan di pemakaman para sultan Mataram di Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta.
Dia juga mendapat sebutan Pandu Agung karena sosoknya mencerminkan seorang guru dan panutan bagi pramuka Indonesia.*
LaporanĀ Lulu Farha Chaerani