FORUM KEADILAN – Susi Pudjiastuti menjadi salah satu nama yang dinilai netizen cocok sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2024.
Sejumlah netizen menilai Susi cocok menjadi wakil dari Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Dukung bu Susi jadi cawapres pak Prabowo atuh,” ungkap salah satu netizen di Twitter.
“Bu susi sangat aktif dan tegas, kayanya cocok ya jadi cawapres.. Dampingin prabowo boleh lah awok awok.. atau siapaaa,” komentar netizen lain.
Dalam polling yang dibuat akun Twitter @PartaiSocmed, dari 45.566 suara, 56 persen memilih Prabowo-Susi sebagai Capres-Cawapres 2024.
Dukungan Susi untuk mendampingi Prabowo di Pilpres 2024 itu juga ramai usai Susi mengunggah momen pertemuannya dengan Prabowo pada 30 April 2023.
Susi dan Prabowo tampak menikmati hidangan di meja. Keduanya juga berbincang-bincang dalam momen tersebut.
“Silaturahim lebaran dengan Pak @prabowo sambil makan steak & salad bersama,” tulis Susi di media sosialnya.
View this post on Instagram
Kolom komentar unggahan tersebut lantas dibanjiri dukungan netizen agar Susi menjadi cawapres mendampingi Prabowo.
“Cocok bgt bu jadi cawapres pak Prabowo,” komentar netizen.
“Bismillah.. Cawapres nya pak Prabowo,” tulis netizen lainnya.
“Bu Susi…tolong maju jadi calon wakil presiden dooong. Indonesia butuh Ibu,” ungkap netizen lagi.
Sebelumya, Rabu, 12/4, Susi juga sempat mengunggah pertemuannya dengan Prabowo di Kantor Menteri Pertahanan. Dia menyebut Prabowo sebagai sosok yang rendah hati.
Kendati demikian, tak sedikit pula netizen yang mendukung Susi untuk mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.
Hal itu terlihat dari polling lain yang dibuat akun @PartaiSocmed.
Dari 24.888 suara, sebanyak 44,5 persen memilih Susi bergabung bersama Anies. Sementara 42,9 persen bersama Prabowo, dan 12,6 persen bersama Ganjar Pranowo.
Jejak Karier Susi Pudjiastuti
Sosok Susi Pudjiastuti menjadi sorotan usai dilantik menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia (RI) di kabinet kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) 2014-2019
Pasalnya, wanita yang lahir di Pangandaran pada 15 Januari 1965 itu tidak memiliki ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA) karena tak bersekolah sampai lulus.
Susi merupakan putri dari pasangan Ahmad Karlan (ayah) dan Suwuh Lasminah (ibu). Keluarganya memiliki usaha ternak.
Susi mengenyam pendidikan dasar (SD) dan menengah pertama (SMP) di Pangandaran, lalu melanjutkan sekolah SMA di Yogyakarta. Dia bersekolah di SMAN 1 Yogyakarta.
Namun, Susi hanya bersekolah sampai kelas 2 SMA lantaran dikeluarkan oleh sekolah akibat aktif dalam gerakan golput pada masa itu. Pada 1980-an atau era Orde Baru, gerakan golput merupakan hal yang terlarang.
Setelah dikeluarkan dari sekolah, Susi memulai profesi sebagai pengepul ikan di Pangandaran.
Susi memulai bisnisnya pada 1983 dengan modal Rp750 ribu dari hasil menjual perhiasan.
Pada 1996, Susi mendirikan pabrik pengolahan ikan bernama PT ASI Pudjiastuti Marine Product, dengan produk unggulan berupa lobster merek ‘Susi Brand’.
Bisnis pengelolaan ikan Susi itu pun meluas ke pasar Asia dan Amerika.
Sejalan dengan bisnis ikan, Susi juga membuka usaha penerbangan Susi Air. Susi Air mulai beroperasi dengan 2 pesawat pada Desember 2004.
Berkat bisnisnya itu, Susi menerima banyak penghargaan, di antaranya Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat 2004, Young Entrepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia 2005, serta Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprise Exporter 2005 dari Presiden RI kala itu.
Kemudian Susi menerima Metro TV Award for Economics, Inspiring Woman 2005 dan Eagle Award 2006 dari Metro TV tahun 2006, dan Sofyan Ilyas Award dari Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 2009.
Di 2014, Presiden Jokowi menunjuk Susi sebagai Menteri KKP RI. Jabatan tersebut dipercayakan kepada Susi hingga 2019.
Kiprah Selama Jadi Menteri KKP
Usai dilantik sebagai Menteri Menteri Kelautan dan Perikanan RI pada 26 Oktober 2014, Susi meninggalkan posisinya di perusahaan penerbangan dan jabatan Presiden Direktur PT ASI Pudjiastuti Marine Product.
Susi mengaku, hal itu dilakukan agar bisa fokus mengemban tugasnya sebagai seorang menteri.
Selama menjadi Menteri KKP, Susi dikenal tegas dan tidak ragu memberi sanksi atas setiap pelanggaran dalam lingkup tugas kerjanya.
Susi kerap menenggelamkan kapal-kapal nelayan asing yang masuk kawasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) untuk mencari ikan secara ilegal.
Ada sekitar ratusan kapal nelayan dari berbagai negara yang telah Susi tenggelamkan, mulai dari Thailand, Vietnam, sampai Tiongkok.
Berkat langkah tegas tersebut, Susi tercatat meningkatkan jumlah stok ikan di Indonesia sebanyak 5,4 juta ton atau sekitar 76 persen.
Susi juga menerapkan kebijakan untuk menjaga ekosistem laut Indonesia dengan melarang penggunaan alat penangkap ikan yang merusak lingkungan.
Saat menjabat sebagai Menteri KKP, Susi juga melarang mengekspor benih lobster dengan mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen) KKP Nomor 56 tahun 2016 tentang Larangan Penangkapan dan/atau Pengeluaran Benih Lobster, Kepiting, dan Rajungan.
Ekspor benih lobster disebut dapat menyebabkan kerusakan ekologi karena permintaan tinggi dari luar negeri bisa mengakibatkan eksploitasi besar-besaran.
Selain itu, ekspor benih lobster juga dinilai merugikan Indonesia dan menguntungkan pihak lain karena harga lobster sangat tinggi saat dewasa.
Setelah tak lagi menjabat sebagai menteri, Susi mengaku kembali menekuni bisnis yang telah ditinggalkannya selama menjadi menteri, salah satunya usaha penerbangan Susi Air.
Susi juga diketahui masih aktif di berbagai acara atau komunitas yang bergerak di bidang kepedulian terhadap alam.
Melihat kiprah Susi ini, apakah dia pantas sebagai calon wakil presiden 2024?*