FORUM KEADILAN – Mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohammad Taufik dikabarkan meninggal dunia, Rabu malam, 3/5/2023 pukul 21.45 WIB di RS Siloam, Jakarta.
Demikian kabar tersebut disampaikan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra Rani Mauliyani dalam pesan singkatnya.
Anggota DPD RI Fahira Idris juga menyampaikan duka cita atas meninggalnya Taufik. Ia pun mendoakan agar almarhum mendapat ampunan dari Tuhan Yang Maha Esa.
“Innalillahi wainna ilaihi roji’uun. Allahummagh firlahu warhamhu wa’afihi wa’fu’anhu. Turut berduka cita yang mendalam atas wafatnya Almarhum Bang M. Taufik,” kata Fahira.
“Insya Allah almarhum Husnul Khotimah, diterima di sisi Allah SWT, dilapangkan kuburnya, diampuni segala dosanya, diterima semua amal ibadahnya, serta mendapatkan tempat terbaik di Surga nanti, Aamiiin Ya ROBBAL alamiiin, dan semoga seluruh keluarga diberi ketabahan dan kekuatan,” tambahnya.
M Taufik adalah politisi senior yang lahir pada 3 Januari 1957 di Jakarta. Ia anak pertama dari sepuluh bersaudara. Suami dari Dian Kartika Rini itu menempuh pendidikan di Universitas Jayabaya setelah menamatkan Sekolah Menengah Atas.
Sebelum terjun ke dunia politik, Taufik aktif dalam berbagai organisasi. Posisi dalam sejumlah organisasi yang pernah dijabat olehnya adalah Sekjen Serikat Pekerja Maritim Indonesia, Ketua SPSI Pelabuhan Tanjung Priok, Himpunan Mahasiswa Islam Jakarta, Ketua Senat Mahasiswa Universitas Jayabaya, Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Universitas Jayabaya, Ketua Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional-Indonesia (PRSSNI) DKI Jakarta, dan Ketua Pusat Pengkajian Jakarta (PPJ).
Selain itu, Taufik juga tercatat sebagai Bendahara Umum Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta. Taufik sempat menjadi Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta pada 2003.
Namun, saat masih menjabat sebagai Ketua KPU DKI Jakarta, Taufik ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan alat peraga Pemilu 2004.
Ia kemudian divonis selama 18 bulan pada 27 April 2004 karena menyebabkan kerugian negara senilai Rp 488 juta. Taufik kemudian bergabung dengan Partai Gerindra sejak partai itu berdiri pada 2008. Sejak itu karier politik Taufik melesat tajam. Misalnya saja dalam Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada DKI Jakarta 2012 lalu, Taufik berhasil turut memenangkan Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaya Purnama (Ahok).
Sedangkan pada 2017, Taufik yang saat itu masih menjabat sebagai Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta berhasil membawa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Namun pada 2022, perjalanan politik Taufik di Partai Gerindra harus terhenti karena Majelis Kehormatan Partai (MKP) Gerindra memutuskan untuk memecat M Taufik.
Alasan M Taufik dipecat dari Partai Gerindra karena dia dianggap tak loyal dan terlalu banyak manuver di luar kewenangan partainya.
Sebelum masuk di partai Gerindra, M Taufik tercatat pernah berkiprah di Partai Golkar dan Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) pada tahun 1998-1999.*