Giring Bantah Kader Hengkang dari PSI karena Masalah Serius di Internal

Ketua Umum PSI Giring Ganesha. (IST)

FORUM KEADILAN – Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha membantah penyebab sejumlah elite PSI mengundurkan diri dari partai karena ada persoalan serius di lingkup internal PSI.

“Di PSI yang dimaksud elite-elite partai itu tidak pernah dikenal, karena PSI dibentuk sebagai parpol yang mempejuangkan sebuah ide dan gagasan antikorupsi, antiintoleransi dan memperjuangkan keragaman,” kata Giring kepada wartawan, Sabtu, 17/12/2022.

Bacaan Lainnya

“Perlu dicatat kami baru saja mendapat energi baru dari Sis Cheryl Tanzil. Sebelum itu juga ada Sis Marsha seorang finalis Miss Indonesia, Rudy Golden Boy juara ONE Championship fighter dan juga Bro Totok Lusida ketua REI. Alhamdulillah,” ujarnya.

Mengenai konflik, Giring mengatakan hampir semua kader yang pergi keluar dari PSI dengan baik-baik, tidak ada konflik personal.

Menurutnya, PSI melakukan diskusi dengan para kader dan di titik tertentu jika tidak ada kesepahaman maka PSI legawa kadernya mencari rumah baru sebagai tempat perjuangan menggapai cita-cita luhur di PSI.

“Riak-riak kecil yang terjadi adalah hal yang biasa di PSI, karena kami sangat menjujung nilai-nilai demokrasi dan kebebasan berpendapat di internal. Sampai saat ini tidak ada konflik internal dan kita solid, buktinya seluruh kader PSI di seluruh Indonesia berhasil meloloskan PSI menjadi peserta Pemilu 2024,” ucapnya.

Giring bersyukur hingga kini PSI tetap solid dan optimis akan lebih berjaya dalam Pemilu 2024 nanti.

Giring menegaskan dia masuk PSI ini karena terinspirasi yang diperjuangkan Bro Jeffry Giovani, Grace Natalie, Raja Juli Antony, dan semua pendiri partai PSI, yaitu memperjuangkan antikorupsi, antiintoleransi dan memperjuangkan keragaman.

“Dan sampai saat ini kita masih konsisten menjunjung nilai-nilai tersebut dan tidak ada lelahnya berjuang membangun PSI. Tidak ada kata menyerah dan berpindah partai di tengah jalan,” imbuhnya.

Sebelumnya, sejumlah elite PSI mengundurkan diri dari partai yang dipimpin Giring Ganesha itu.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai hal itu sebagai pertanda ada persoalan serius di lingkup internal PSI.

“Pindah partai sebenarnya perkara biasa dalam politik kita. Tapi fenomena PSI ini agak beda, karena sejumlah elite kuncinya yang justru hengkang. Pasti ada sesuatu serius,” kata Adi Prayitno kepada wartawan, Sabtu, 17/12/2022.

Adi menilai alasan pertama elite-elite PSI hengkang berkaitan dengan kelas politik. Dia menyebut elite-elite PSI ingin naik kelas politik dan hanya bisa terjadi lewat partai lain.

Adi juga menilai wacana politik PSI terkesan sangat agresif, terutama terhadap kelompok Islam dan Islam politik.

Dia juga menilai ada persoalan kepemimpinan di kalangan internal PSI. Dia menyebut ada masalah serius terkait leadership tokoh yang memimpin PSI.

“Ketiga, dari segi leadership, PSI butuh figur berkarakter dan punya pesona ketokohan kuat. Bukan figur yang hanya modal populer tapi tak berkarakter, tak punya rekam jejak sebagai aktivis politik. Yang pasti ada problem serius soal leadership,” ujar dia.

Adi melihat hengkangnya sejumlah elite PSI akan menjadi tantangan berat pada 2024. Menurutnya, PSI harus kerja superkeras untuk bisa lolos pada 2024.*