Temuan Baru BMKG, Sesar Cugenang Biang Kerok Gempa Cianjur

Sesar Cugenang
Foto udara Patahan Cugenang. | ist

FORUM KEADILAN – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menemukan fakta baru mengenai pemicu gempa Cianjur berkekuatan magnitudo 5,6 pada 21/11/2022 lalu. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut, gempa itu dipicu pergeseran sesar baru yang dinamakan Patahan Cugenang.

“Dari hasil penelusuran, ditemukan ada patahan yang baru teridentifikasi, karena patahan ini melintasi kecamatan Cugenang maka ditetapkan (namanya) Patahan Cugenang,” kata Dwikorita saat konferensi pers daring, Kamis, 8/12/2022.

Bacaan Lainnya

Survei penetapan zona patahan Cugenang tersebut baru saja selesai pada Rabu, 7/12, kemarin. Dasarnya, antara lain, mekanisme fokal dan sebaran gempa-gempa susulan yang terjadi. Juga apa yang disebut pelamparan kemenerusan retakan di permukaan tanah.

Data sebaran kerusakan bangunan dan titik longsor yang terjadi karena gempa itu juga ikut dikumpulkan dalam survei, serta kelurusan morfologi.

Dwikorita bilang, patahan yang baru terbentuk atau ditemukan ini melintasi 9 desa di 2 kecamatan, dengan straight atau lintasan yang mengarah ke barat laut tenggara.

Adapun sembilan desa yang dilintasi garis patahan tersebut ialah 8 desa di Kecamatan Cugenang yang terdiri dari Desa Ciherang, Desa Ciputri, Desa Cibeureum, Desa Nyalindung, Desa Mangunkerta, Desa Sarampad, Desa Cibulakan, dan Desa Benjot. Selain itu ada juga satu desa lainnya di ujung patahan yakni Desa Nagrak Kecamatan Cianjur.

“Panjang patahan ini sekitar 9 kilometer, dengan radius berbahaya kiri-kanannya 300-500 meter,” katanya.

Gempa dengan magnitudo 5,6 melanda Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin siang, 21/11, pada pukul 13.21 WIB. Data BMKG, pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer, dengan koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107.05 Bujur Timur.
Gempa Cianjur menyebabkan puluhan ribu rumah rusak dan lebih dari 300 jiwa melayang. *

Pos terkait