Brutal, Geng Motor di Bandar Lampung Aniaya dan Seret Siswa SMA di Jalan

FORUM KEADILAN – Aksi brutal geng motor kembali terjadi di Kota Bandar Lampung, Lampung. Puluhan pesepeda motor menganiaya tiga pelajar SMA di sekitar kawasan Gunung Camang, Tanjunggading, Minggu pagi, 30/10/2022.

Akibatnya, ketiga pelajar luka-luka di mana seorang di antaranya harus dirawat di rumah sakit karena mengalami luka cukup berat. Korban berinisial Ar yang merupakan siswa kelas X salah satu SMA negeri di bilangan Pahoman, Bandar Lampung, mengalami luka serius di bagian kaki dan tangan.

Bacaan Lainnya

Kabar mengenai aksi kekerasan oleh geng motor tersebut beredar di grup-grup WhatsApp (WA). Kabar tersebut awalnya diposting salah satu guru siswa yang menjadi korban.

“Korbannya sampai pingsan. Dia sempat diseret pakai motor. Kakinya dipukul balok. Ngeri banget,” demikian ditulis orangtua salah satu siswa dalam grup WA.

Informasi yang didapat Forum Keadilan peristiwa bermula ketika Ar dan kawan-kawan menginap di rumah seorang rekan mereka pada Sabtu malam, 29/10. Pada Minggu subuh Ar dan dua temannya pulang dengan mengendarai sepeda motor. Di perjalanan, di sekitar kawasan Tanjunggading dekat kaki Gunung Camang, mereka berpapasan dengan sekelompok pesepeda motor yang sebagian besar merupakan remaja usia belasan seperti mereka.

“Geng motornya rame, ada sekitar 30 motor bonceng tiga semua,” tulis seorang wali siswa yang mengaku mengetahui peristiwa tersebut. “Kebetulan rumah saya dekat dengan TKP (tempat kejadian perkara).”

Belum jelas benar sebabnya, kawanan pesepeda motor tiba-tiba menyerang Ar dan kawan-kawan. Tak siap mendapat serangan tersebut, Ar dkk kocar kacir. Dua di antaranya terperosok masuk parit sehingga mengalami luka-luka.

“Dua orang masuk parit dengan satu kaki luka belah, satunya lagi luka-luka di bagian muka,” terang wali siswa tersebut. “Untungnya yang dua masuk dalam parit, ngejebur sama motornya. Kalau nggak bisa habis juga sama geng motor.”

Malang bagi Ar, dia tertangkap anggota geng. “Nah yang satu ini dibawa (oleh geng motor) lalu digeret-geret.”

Mengetahui ada keributan, sejumlah warga keluar rumah. Melihat itu, geng motor kabur. “Waktu warga sudah mulai ramai, mereka kabur, hanya tinggal satu korban yang dibawa kabur sambil digeret,” masih keterangan orangtua siswa di grup WA.*